Sabtu, 23 Februari 2019

Inventarisasi halaman

Sore ini di teras samping rumah bersama kak Fikar saja, karena kak Na pergi ke rumah Mbah.

'Kak Fkar, coba liat anak ayam itu, ada berapa banyaknya? tanya emak
'empat' jawabnya
'Kalo sama induknya jadi berapa? lanjut emak bertanya
'lima' jawabnya singkat
'kali sama kakanya yang 2 itu, jadi berapa? tanya emak kembali
'tujuh' jawabnya cepat
'nah kalo ditambah ayam bangkok yang di dalam kandang, jadi berapa?tanya emak lagi
'sembilan' jawabnya.
Begitu terus sampai semua aya yang dirumah habis diabsen satu per satu.

Next...
'Kalo pohon di halaman ada berapa? tanya emak
'Pohon apa ma?tanyanya balik
'Rambutan dulu deh' jawab ema.
'Rambutan empat..... eh lima' jawabnya
'Terus apalagi? lanjut emak
'alpokat satu, delima satu, mangga satu, durian satu, eh tadinya dua tapi yang satu mati' jawabnya
'Jadinya berapa? tanya emak lagi
'hmmm...sembilan' jawabnya
'Ada lagi? tantang emak untuk lebih mengeksplorasi halaman
'Ada. Manggis dua, jeruk nipis satu' ujarnya sambil menunjuk ke masing-masing pohon
'Yakin mangisnya dua? Kalo yang di belakang dapur? tanya emak memastikan
'o iya ya, he..he...'
dst... dst...

Seru mrngajak anak-anak bermatematika logis. Cukup dengan apa yang ada di sekitar mereka baik di rumah maupun di mana saja. So... mari merangkai syaraf otaknya agar lebih luwes dalam berhitung.

*Bunda Sayang*
*Ibu Profesional*
*IIP*
*Math Around Us*

Cepuk baru

Acara selanjutnya adalah membeli cepuk alias kotak pensil

Di Niaga bagian stasionary anak-anak memilih kotak pensil yang mereka suka dengan syarat budgetnya sesuai. Nah fungsi emak adalah mencocokkan antara harga barang dengan uang yang tersedia.

kak Na dan kak Fikar juga Abiyu sibuk memilih cepuk yang mereka sukai, sayangnya kebanyakan dari pilihan mereka jauh diatas budget yang ada. Mulai dari 30ribuan sampai 50ribuan. Dan emak harus konsisten dong dengan aturannya.
Dan akhirnya emaklah yang mencarikan cepuk sesuai budget. Kak Na dapet yang harga 17ribuan dan kak Fikar 10ribuan sementara Abiyu memilih es krim saja.
Setelah memilih cepuk emak juga menginfokan bahwa kak Na dan kak Fikar masih punya sisa uang so mereka kembali mengambil beberapa perlengkapan lainnya seperti pensil, penghapus dan serutan. Mereka ikut ke kasir untuk membayar belanjaanya.

Total belanja kak Fikar 15ribuan dan kak Na 24ribuan.

Dalam perjalanan pulang...
'Ma, berapa harga tempat pensil sama pensil saya tadi? tanya kak Na
'24ribu' jawab emak
'berarti masih ada sisa ya uang kak Na? tanyanya memastikan
'Iya, mau dipake buat ?' tanya emak sedikit menginterogasi
'buat sangu kak Na besok' jawabnya polos.

Baiklah anak-anak, kali ini emak memang keliatan agak pelit tapi ini salah satu cara untuk mengajak kalian hidup hemat dan cermat.

*Bunda Sayang*
*Ibu Profesional*
*IIP*
*Math Around Us*

Jumat, 22 Februari 2019

Angpau dari mbah

SEtelah menginap 2 malam di rumah mbah, kak Na dan kak Fikar diberi uang oleh mbahnya.

Setibanya di rumah...
'Ma kita dikasi uang sama mbah?' seru kak Na
'Berapa? tanya emak
'Lima puluh ribu' jawabnya
'Waduh, kok banyak' tanya emak panik. Kenapa panik ya?!
'Iya untuk saya sama Fikar' katanya menjelaskan
'berarti sama-sama berapa? lanjut emak
'sama-sama 27000' jawabnya
'Lo kok? kata emak sambil terheran-heran
'Iya, soalnya tadi ada uang kak Na 4000, trus digabungin jadi 54000' terangnya
'Ooooh.... trus uangnya mau dipake apa? tanya emak penasaran
'Kita mau beli kotak pensil, siannya kotak pensil kita kan udah rusak. Boleh ya Ma?!' jawab kak Na yang juga di setujui oleh si adik.
' Iya, boleh.' jawab mama singkat.

Kalo tentang uang biasanya mereka sangat cepat connect nya, jadi hal ini bisa jadi pilihan strategi untuk membuatnya bersemangat berhitung :)

*Bunda Sayang*
*Ibu Profesional*
*IIP*
*Math Around Us*


Menghitung hari

Menjelang weekend kak Na biasanya request untuk menginap di rumah mbah. Namun sepertinya minggu ini adalah kesempatan baginya untuk berpuas-puas main disana sebelum jadwal ujiannya tengah semesternya tiba.

'Kak Na, tanggal 4 besok udah mulai ulangan semester lo ya, jadi mulai sekarang harus udah siap-siap. Baca-baca dah buku tematiknya', seru emak mengingatkan
'Tanggal 4 Maret?' tanyanya memastikan
'Iya, 4 maret' jawab emak.
'O iya, tanggal 1 kan kak Na home visit ke rumah tisya' kata emak mengingatkan.
'Iya, jum'at besok. Kalo fikar hari rabu jadi pergi manasik? jawabnya sambil memastikan juga kegiata adiknya.
'Jadi lah' jawab emak
'Berapa hari lagi kak Na ke rumah tisya? tanya emak dalam rangka menstimulus matematika logis si kakak
'hmm....sekarang kan jumat,....hmmm...berarti 6 hari lagi' jawabnya
'kok 6 hari' kak? tanya emak lagi
'iya kan, sekarang jumat, berarti sabtu, minggu , senin, selasa, rabu, kamis' terangnya sambil menghitung menggunakan jarinya
'Kan acaranya jumat? tanya emak lagi
Kak Na pun menerangkan mengapa hari jumatnya ga masuk hitungan. Jadi emak ngasi soal lanjutan dong,...
'Coba kalo fikar berapa hari lagi acaranya? lanjut emak bertanya
'5 hari ' jawabnya
'Nah, kok 5? gimana ngitungnya?
'kan sabtu, minggu, senin, selasa rabu' jawabnya
'Nah berarti acara kak Na berapa hari lagi? tanya emak memastikan
'iya ya, hehehe jadi 7 hari', jawabnya sambil tersipu

Banyak hal-hal sederhana yang dapat merangsang anak dalam bermatematika logis, tidak harus selalu dengan 'soal' yang menyeramkan seperti waktu lalu yang menjadikannya trauma dengan matematika.

*Bunda Sayang*
*Ibu Profesional*
*IIP*
*Math Around Us*

Sangu harian

Biasanya kak Nanda sangunya 4000 rupiah sehari. nilai sebesar itu kadang juga masih bersisa. Kak fikar juga punya sangu yang nilainya kurang lebih sama walaupun dalam bentuk barang.

Hari ini kak Fikar minta sangu. Dia masih punya sisa belanja 3000 rupiah. Dia memilih susu yang oelh emak dihargai 2500 dan chokolatos yang harganya 500. Yup, dia sudah paham nilai mata uang tapi masih yang kecil-kecil saja. sempat emak menawarkan jajan yang lain sebagai tambahan tapi dia menolak karena menurutnya uangnya hanya pas untuk pilihannya itu. Baiklah nak, kamu hebat.
Sementara itu kaka Na tetap memilih untuk sangu uang saja karena katanya kalo disekolah suka pengen kalo melihat teman-teman yang jajan. Ok, kak Na fix dengan uang sakunya.

*Bunda Sayang*
*Ibu Profesional*
*IIP*
*Math Around Us*

Sepuluh ribu rupiah

Kakak Na punya uang 10 ribu. seketika dihabiskan untuk membeli choki2 di warung dadakn emak. dalam perjalanannya 10 choki2 ini dibagikannya kepada temannya dan juga adiknya. Tersisalah 6 choki2 miliknya. Eh karena kepingin dengan item dagangan lainnya dia minta tukar. Nah kesempatan ini....
' Ma, tuker ya choki2nya, boleh?' tanya kak Na
' Mau di tuker apa?' tanya emak balik
' Pengen nabati!?' jawabnya
' Mau tuker berapa?' tanya emak
' berapa harga nabati?' tanya kak Na lagi
' 500 ' jawab emak
' Tuker 1 aja ' jawabnya
' Trus? sisanya?' tanya emak
'nanti ngambil yang lain yang harga 500 juga' jawabnya menerangkan

Dari sini kakak sudah emak anggap paham tentang nilai tukar. Dan semuanya menjadi mudah ketika hal itu berhubungan dengan uang :(

*Bunda Sayang*
*Ibu Profesional*
*IIP*
*Math Around Us*

Kamis, 21 Februari 2019

Ulangan Matematika

Kok ya pas banget materi stimulus matematika logis keluarnya pas kak Na mau ulangan matematika. sayangnya kali ini ceritanya agak-agak horor.

Hari senin menurut info yang  berasal dari guru kelasnya akan dilaksanakan ulangan harian matematika dengan tema konversi satuan panjang dan satuan massa. Mereka diharapkan memahami bagaimana mengkonversi panjang dalam ukuran meter ke ukuran centimeter serta ukuran kilogram menjadi ons dan gram.
Yah sebagai emak yang berlatar belakang eksakta tentu hal ini bukan hal yang sulit. Sayangnya emak sok pinter ini masih menyamakan otaknya dengan otak si anak yang baru mengenal satuan berat dan panjang.
Emak membuatkan kak Na beberapa soal yang menurutnya mudah tetapi bagi si anak itu sangatlah sulit. Akhirnya karena kelemahan emak dalam mengajak kak Na memahami soal-soal tadi membuat si anak ngambek. Sedihnya, gaya otoriter emak tidak membiarkan hal itu terjadi berlama-lama. Akhirnya dengan berat hati kak Nanda melanjutkan menyelesaikan latihan yang emak buat.

Memahamkan anak tentang sesuatu hal yang baru ternyata bukan hal yang mudah sehingga dibutuhkan kesabaran dan cara berfikir yang ekstra. Bukan hal mudah lo ternyata mengubah 5 kg apel menjadi 50 ons atau 5000 gram apel. Tapi ketika emak merubah anggap 1 kg sebagai 1 choki2 yang harganya 1000, maka semua menjadi sangat gampang.
So... yang sabar ya ibu bapak sekalian

*Bunda Sayang*
*Ibu Profesional*
*IIP*
*Math Around Us*

Rabu, 20 Februari 2019

Menghitung belanjaan

Latar belakang mengapa bapaknya anak-anak sampai membeli snack-snack pilihan sebagaimana diceritakan kemarin adalah kebiasaan anak-anak yang sedang gencar belanja ke warung. Jadi untuk memindahkan keuntungan agar kembali ke mereka juga akhirnya dibelilah berbagai macam snack yang mereka sukai tersebut.

Otak emak langsung nyambung dong dengan mengeksekusi barang-barang tersebut menjadi dagangan di rumah.

Konsumen pertama adalah kakak fikar. Dia punya uang 5000 rupiah langsung dibelanjain choki2 dengan tujuan mendapatkan kartu mainannya. untuk choki2nya sendiri sih hanya diambil dua biji.
"Mah beli choki2 5000", serunya sore itu.
"Semua?', tanyaku
"Dua', jawabnya
"Trus sisanya?', tanyaku lagi
"Buat besok" katanya lagi.
"Tapi kartunya boleh tak pilih ya', lanjutnya
Sambil memilih kartu emak lanjut menebar 'madu'.
"Kak kalo uangnya fikar 5000 dipake choki2 dua sisanya berapa?" tanyaku
"Tiga ribu', jawabnya lantang
"Terus kalo 3000 dipake beli nabati bisa dapet berapa?"tanyaku lagi
"Berapa harga nabati? tanyanya
'' Lima ratus'' jawabku
''Berarti kalo seribu dapet 2, kalo 3 ribu.....'' sambil berfikir....''dapet 6 ma'' jawabnya tak lama kemudian.
''Hebat anak mama'' pujiku .
Kegiatan berlanjut ke tebak-tebakan seputar sisa uang dan harga jajanan sambil asyik memainkan kartu yang baru dimilikinya.

*Bunda Sayang*
*Ibu Profesional*
*IIP*
*Math Around Us*


Belanja dagangan

Hari sabtu menjadi hari yang santai bagi kami sekeluarga. Selain di hari tersebut kami semua free dari "rutinitas", pada hari sabtu biasanya kami akan sibuk dengan aktivitas menghibur diri masing-masing. Kak Na biasanya akan banyak menghabiskan waktunya dengan membaca. sementara Kak Fikar dan Abiyu akan bermain bersama anak-anak di sekitar kompleks, entah itu main bola atau main sepeda. Kalo emak dan Bapak biasanya akan menghabiskan waktu bermain bersama si bungsu.

Sabtu kali ini ada yang berbeda dari biasanya. Menjelang siang Bapaknya anak-anak keluar. Dan ternyata beliau pulang dengan membawa dua kotak choki2, satu kotak wafer nabati, satu bungkus better, satu renteng mie kremes dan satu bungkus isi 12 keripik singkong pedas. Wah cocok banget ini sama tantangan kali ini, menstimulasi matematika logis.

Sasaran tembak kali ini adalah para kakak yang udah sekolah soalnya udah ada bahannya.


*Bunda Sayang*
*Ibu Profesional*
*IIP*
*Math Around Us*