Jumat, 22 Februari 2019

Menghitung hari

Menjelang weekend kak Na biasanya request untuk menginap di rumah mbah. Namun sepertinya minggu ini adalah kesempatan baginya untuk berpuas-puas main disana sebelum jadwal ujiannya tengah semesternya tiba.

'Kak Na, tanggal 4 besok udah mulai ulangan semester lo ya, jadi mulai sekarang harus udah siap-siap. Baca-baca dah buku tematiknya', seru emak mengingatkan
'Tanggal 4 Maret?' tanyanya memastikan
'Iya, 4 maret' jawab emak.
'O iya, tanggal 1 kan kak Na home visit ke rumah tisya' kata emak mengingatkan.
'Iya, jum'at besok. Kalo fikar hari rabu jadi pergi manasik? jawabnya sambil memastikan juga kegiata adiknya.
'Jadi lah' jawab emak
'Berapa hari lagi kak Na ke rumah tisya? tanya emak dalam rangka menstimulus matematika logis si kakak
'hmm....sekarang kan jumat,....hmmm...berarti 6 hari lagi' jawabnya
'kok 6 hari' kak? tanya emak lagi
'iya kan, sekarang jumat, berarti sabtu, minggu , senin, selasa, rabu, kamis' terangnya sambil menghitung menggunakan jarinya
'Kan acaranya jumat? tanya emak lagi
Kak Na pun menerangkan mengapa hari jumatnya ga masuk hitungan. Jadi emak ngasi soal lanjutan dong,...
'Coba kalo fikar berapa hari lagi acaranya? lanjut emak bertanya
'5 hari ' jawabnya
'Nah, kok 5? gimana ngitungnya?
'kan sabtu, minggu, senin, selasa rabu' jawabnya
'Nah berarti acara kak Na berapa hari lagi? tanya emak memastikan
'iya ya, hehehe jadi 7 hari', jawabnya sambil tersipu

Banyak hal-hal sederhana yang dapat merangsang anak dalam bermatematika logis, tidak harus selalu dengan 'soal' yang menyeramkan seperti waktu lalu yang menjadikannya trauma dengan matematika.

*Bunda Sayang*
*Ibu Profesional*
*IIP*
*Math Around Us*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar