Jumat, 16 November 2018

Ini tentang Dia dan Adiknya

Jarak umur mereka tidak terlalu jauh, hanya terpaut 3 tahun sja. Mungkin ini juga yang membuatnya merasa memiliki hak, kewajiban serta ketertarikan yang sama dengan si adik.
Suau ketika adiknya baru saja bangun dari tidur siangnya. Sementara Fikar sepulang dari sekolah langsung bermain sepeda. Tanpa mempedulikan kondisi adiknya yang masih mengumpulkan nyawanya, diajaklah si adik bercanda. Sayangnya si adik sepertinya belum siap sehingga menangislah si adik tadi.

Yang terjadi selanjutnya adalah mengalihkan perhatian kami dengan berlaku seolah-olah ia tidak bersalah, padahal peristiwa semacam ini sudah sering terjadi.
"Fikar, adeknya kan baru bangun, belum mau diajak main", seruku padanya.
"Orang kita cuma tunjukin sepedanya aja kok", jawabnya memberikan pembelaan diri
"Iya, tapi kan bisa nanti nak, adeknya masih ngantuk itu', jelasku lagi padanya.
"Huu...uhh....", keluhnya sambil mengayuh sepedanya meninggalkan kami.

Peristiwa seperti ini tidak sekali dua kali terjadi tapi sering kali. Mungkin diusianya yang baru 6 tahun hal ini memang belum bisa dipahami secara sempurna namun kami berharap seiring waktu ia akan bisa memahaminya.

Bunda sayang
Melatih kecerdasan
Ibu Profesional
IIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar