Siapa yang akan menyangka bila hari ini akan menjadi hari yang penuh huru-hara di rumah. Masalahnya sepele, baju renang kakak tertinggal di rumah mbahnya.
Siang ini adalah jadwal renang kakak Nanda di salah satu tempat bermain anak-anak di kota Mataram. Namanya Kura-kura. Rencananya Nanda akan kuajak ke kantor dulu sambil menunggu jam 3 sore untuk kuantar ke lokasi renangnya. Waktu sudah menunjukkan pukul satu dan dia masih belum membereskan perlengkapannya. Akhirnya akupun turun tangan mencari baju renang yang biasa dia gunakan.
Setelah semua tempat penyimpanan baju kammi bongkar, tak ada tanda-tanda baju itu disana. Akhirnya aku menghungi kakaknya yang sebulan yang lau mengantarnya berenang. Menerut keterangan baju renag itu ada di rumah mbah.
Drama pun dimulai.
"Nah sekarang bagaimana, baju renangnya ga ada", ujarku padanya
a"Saya mau berenang pake baju renang pokoknya!" serunya sambil terus merajuk minta dibelikan baju renang yang baru.
"Uangnya dapet dari mana mau beli sekarang?" tanyaku
"kalo gitu ambilin di praya!" sahutnya lagi
Hmmm.... Bagiku 27 km itu bukanlah jarak yang dekat jika harus dilaju pp sesaat.
"Ya mama capek lah kalo harus ambil bajunya ke praya", jelasku padanya.
Hampir 40 menit perdebatan terjadi antara kami hanya untuk menyelesaikan masalah "kostum" renangnya. Dan akhirnya aku memutuskan untuk meninggalkannya dengan kondisi "panas". Kulaju motorku menuju kantor dengan harapan bisa melanjutkan tugas yang tertunda. Sayangnya masalah tadi masih menghantui. Bagaimana tidak, kegiatan ini hanya 1 kali sebulan dan dia selalu tampak sangat menikmatinya.
Aku mecoba menghubunginya melalui ponse bapaknya yang tertinggal di rumah. Dalam percakapan itu tampak dia masih menyimpan dendam padaku. Dia bilang kalau dia ga mau bicara denganku lagi.
Ok, masalah ini harus ku selesaikan, ujarku dalam hati.
"Kakak maunnya apa sekarang?" tanyaku menawarkan solusi.
"Mau berenang", jawabnya sambil menahan tangisnya di seberang sana.
"Ok, sekarang ikuti apa yang mama bilang!" perintahku padanya.
Aku meminta dia mengenakan baju kaus dan celana leggingnya langsung agar dia bisa langsung berenang di kolam yang tersedia.
"Tapi sekarang ya, cepetan, jangan kayak kakak yang selalu lama" serunya padaku
"Mama akan jemput sesuai jadwalnya, jam 3, dan sekarang siapkan perlengkapanmu semua!" jelasku padanya.
"Iya Ma" jawabnya menyisakan tangisnya yang tadi.
Baru kali ini aku berdebat sengit dengannya dengan durasi sepanjang itu. Mungkin banyak ego seorang diktator yang kubawa. Dan itu menimbulkan perasaan menyesal yang harus kubayar dengan "capek".
Dari peristiwa ini aku belajar tentang betawa kesabaran akan membawa kita pada sesuatu yang lebih baik.
#day6thfrom10th
#tantangan1_Bunsay_IIPLuarJawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar