Selasa, 21 November 2017

Sebuah Pembelajaran tentang Komunikasi Produktif

Belajar menerapkan teori komunikasi produktif pada anak-anak bukanlah suatu hal yang mudah. Namun tentunya itu menjadi tantangan tersendiri bagi ibu yang nota bene memiliki keterbatasan waktu bagi putra-putrinya dikarenakan aktivitasnya di luar rumah.

Satu per satu tips dan trik dalam menyampaikan pesan kepada anak-anak memberikan kesan yang menarik untuk ditindaklanjuti. Suatu ketika pesan dapat tersampaikan dengan 100% sukses. Namun terkadang pesan menjadi "miss" karena kesalahan waktu, tempat dan suasana. Menjadikan komunikasi produktif sebagai suatu sistem dalam rumah tangga sangatlah tergantung pada setiap individu didalamnya. Bagaimana seorang ibu dan bapak menyikapi tindakan yang baik pun juga keliru dari anak-anak menjai suatu hal yang penting untuk dikompromikan. Begitu pula halnya dengan interaksi orang tua dengan anak-anak, dimana biasanya orang tua selalu menginginkan kesempurnaan dalam setiap tahapan tumbuh kembang anak-anaknya, sementara anak-anak tetaplah seorang anak dengan segala kelebihan yang dimilikinya.

Dalam berkomunikasi dengan anak-anak, kekuatan dalam menguasai emosi menjadi suatu hal yang sangat menentukan ending dari tujuan utama sebuah komunikasi. Kemampuan mengendalikan emosi juga sangat dipengruhi oleh latar belakang "pembelajaran emosi" yang dimiliki si orang tua. Dan ini merupakan tantangan terbesar bagi saya.

Dan akhirnya semoga "belajar" komunikasi produktif ini dapat terus saya amalkan dalam kehidupan keseharian kami, dalam segala sehingga nantinya bisa menjadi manfaat bagi setiap bagian dari keluarga kecil kami. Harapannya kami mampu memberikan teladan bagi orang-orang di sekitar sehingga membawa manfaat bagi peradaban. Aamiin...


#Aliranrasa_tantangan10hari
#KomunikasiProdukti_Bunsay_IIPLuarJawa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar