Minggu, 12 November 2017

Tentang Kejujuran

Suatu hari aku dan kak Nanda sepakat untuk berdiskusi tentang "kebohongan". Aku memulai dengan sebuah pertanyaan.
"Kak, apa sih bohong itu?" mulaiku.
"Hmmm...ndak tau", jawabnya.
"Contohnya begini, mama punya mangga, trus ditanya sama orang, kamu punya mangga ndak?, trus mama jawab, Ndak. Itu namanya mama berbohong", jelaku padanya.
Dia mengangguk tanda paham. Akupun melanjutkan diskusi dengan pertanyaan baru.
"Kakak Na suka bohong?", tanyaku.
"Iya", jawabnya polos.
"Kenapa?" sambungku.
"Soalnya biar mama ndak marah!", serunya kembali.
Wah sepertinya ada yang salah denganku sehingga anakku yang masih kecil ini lebih memilih berbohong dari pada mengaku dan dimarah.. Hmmm...

"Kakak Na tau ndak apa kata Rasululloh tentang orang yang suka berbohong?" sambungku.
"Ndak tau" jawabnya.
Aku mencoba memberikan penjelasan yang sederhana padanya.
"Kata Rosul, bukan termasuk golonganku orang yang suka berbohong"jelasku padanya.
"Golongan itu apa sih ma?" tanyanya kembali.
Aku mencoba menjelaskan makna lain golongan sebagai kelompok namun dia tampaknya belum paham. Dan akhirnya dia memahami makna golongan sebagai teman.
"Jadi Rasul tidak mau berteman dengan orang yang suka berbohong" uraiku padanya.
"Kalo jadi tteman Rosul kenapa?" tanyanya penasaran.
" Kalo kita menjadi teman Rosul, kita bisa dibantu oleh beliau untuk masuk ke surga" jawabku
"Saya mau masuk surga" ujarnya kembali.
"Kalo begitu kakak ndak boleh bohong lagi ya" pintaku tulus padanya.
Dan dia pun menyanggupinya.

Pelajaran penting bagiku, bahwa anak-anak butuh penjelasan yang sederhana akan segala hal yang terkadang menjadi "larangan" dalam setiap langkah kehidupan keseharian mereka. Oleh karenanya sebagai Ibu yang akan selalu konsern dengan setiap detail tumbuh kembangnya, kita perlu terus belajar dan belajar ilmunya.

#day7thfrom10th
#tantangan_Bunsay3_IIPLuarJawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar