Cerita tentang aktivitas di kantor menjadi bahasan kami
suatu ketika. Paksu kali ini membahas tentang curhatan salah seorang teman
kantor yang sepulang tugas belajar malah tidak di”manfaat”kan. Malah dia justru seperti disingkirkan dari “pos”nya
dulu.Namanya mba Emi. Mba Emi dulu tupoksinya sebagai bendahara. Karena ada
peluang sekolah dengan beasiswa khusus untuk orang keuangan maka dia mengambil
kesempatan tersebut. Selama sekolah
jabatannya sebagai bendahara digantikan oleh asistennya saat itu. Nah setelah
pulang dari tugas belajar dia malah disingkirkan dari segala hal yang terkait
dengan tupoksinya dulu. Padahal salah
satu tujuan dia disekolahkan adalah untuk meningkatkan kapasitas dari tempatnya
bekerja. Dan hal itu membuatnya merasa useless. Sampai suatu ketika dia
ngobrol-ngobrol dengan Paksu. Dia bilang kalo di kantor sekarang ini menjadi
tempat istirahat baginya, dan dia merasa ga nyaman karena merasa makan gaji
buta. Puncaknya adalah ketika dia disuruh mencari “kerjaan” lain di kantor
tersebut.
Paksu yang meskipun hanya staf di kantor tersebut merasa
perlu membantunya. Beliau mencoba melobi
atasannya untuk menerima mba Emi di bidang tempat beliau saat ini. Dan
Alhamdulillah boleh. Sayangnya tetap saja oleh atasannya yang baru mba Emi ga
dikasi kerjaan. Tapi setidaknya dia bisa merasa lebih nyaman di ruangan
barunya.
Aku mendengarkan dengan seksama cerita Paksu sambil memberi komentar tentang kondisi tersebut. Misalnya
tentang pengganti mba Emi yang ga bisa pegang komputer dan mengandalkan
asistennya untuk keperluan tersebut. Rugi sekali kantor itu tidak memanfaatkan
personelnya yang justru akan mengefisiensikan pekerjaan disana.
Dari pengalaman beliau aku belajar bagaimana berempati
dengan teman dan juga bagaimana mengkomunikasikan sesuatu hal yang sepertinya
tidak mungkin menjadi suatu hal yang benar-benar bisa terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar